Mangkokan
Nothopanax scutellarium Merr. |
|||
Nama umum
|
|
||
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Apiales Famili: Araliaceae Genus: Nothopanax Spesies: Nothopanax scutellarium Merr. |
Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias
atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi
sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat
terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh
pada ketinggian 1 - 200 m dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1- 3 m.
Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal,
bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal
berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip,
warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya
buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwama cokelat. Zaman
dahulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok
untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat
dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya
juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek
batang.
|
|
Tumbuhan ini berkhasiat untuk mengatasi:
-
radang payudara,
-
pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI,
-
rambut rontok,
-
sukar kencing,
-
bau badan, dan
-
luka.
CARA
PEMAKAIAN :
Ambil
daun secukupnya lalu direbus dan diminum. Untuk
pemakaian
luar, daun tua digiling halus, dan
dipakai secara setempat.
CONTOH
PEMAKAIAN :
1.
Radang payudara, pembengkakan disertai bendungan ASI :
Daun mangkokan tua secukupnya diremas
dengan minyak kelapa
dan sedikit kunyit yang telah diparut.
Panaskan di atas api, hangat-
hangat ditaruh pada payudara yang
membengkak.
2.
Luka :
Daun mangkokan segar secukupnya dicuci
bersih lalu digiling halus.
Taruh di atas luka, lalu dibalut. Ganti 2 -
3 kali sehari.
3.
Sukar-kencing :
Daun mangkokan tua yang masih segar
direndam dalarn air panas
beberapa saat. Angkat, lalu hangat-hangat
dikompreskan pada
perut bagian bawah.
4.
Rambut rontok :
Daun mangkokan tua yang masih segar
secukupnya setelah dicuci
bersih lalu digiling halus. Tambahkan
sedikit minyak kelapa sambil
diaduk sampai seperti bubur. Kernudian
saring dan peras. Hasil
perasan dioleskan pada kulit kepala sambil
dipijat ringan. Biarkan
sampai mengering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap
hari.
Batang
dan daun mengandung kalsium-oksalat, peroksidase, amygdalin,
fosfor,
besi, lemak, protein, serta vitamin A, B1, dan C.